Rabu, 07 April 2010

Keindahan Di Balik Musibah

“Astaghfirullah” terdengar suara seorang akhwat dari dalam rumah. Ternyata didalam rumah terjadi kemalingan. TV dan motor raib seketika. Secuplik kejadian itu mungkin sering kita sebut musibah. Sungguh musibah itu tidak ada yang enak. Tapi tahukah kamu? Ternyata ada keindahan dibalik musibah itu. Saudaraku… Jika musibah itu adalah peringatan, itu adalah bentuk kasih sayang Alloh kepada kita. Lihatlah… ada seorang anak yang bermain disungai hingga suatu kali, hujan dating dan sungai itu banjir. Si anak hampir hanyut terbawa arus sungai. Sang ibu pun memarahi anak itu, “jangan main disungai kalau mendung, berbahaya!!!” kata sang ibu. Itulah ungkapan kasih saying ibu kepada anaknya. Seperti itulah Alloh, musibah adalah cara Alloh memarahi kita atas kelalaian kita. Bukan karena Ia membenci kita, tapi karena Ia sayang kepada kita agar kita tidak hanyut dalam lembah dosa yang telah kita lakukan.Atau musibah itu adalah ujian, kata pepatah Arab: “hanya dengan ujian, seorang akan diketahui sebagai orang mulia atau terhina”. Karena sebenarnya ujian hanya diberikan kepada orang yang beriman saja. Ujian adalah ungkapan sayang Alloh untuk meninggikan derajat hambanya yang beriman. Atau liriklah Surat Al Baqarah ayat 214: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk suurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.”Yah… itulah Alloh. Kadang ungkapan kasih sayangnya tidak dapat diterima dengan rasio. Namun itulah ungkapan cinta Alloh kepada orang yang beriman. Lihatlah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim: “sikap seorang mukmin sungguh ajaib! Karena segala kondisi menjadi baik baginya. Hal itu hanya berlaku, bagi seorang mukmin saja. Apabila ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur. Itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ia tertimpa musibah, ia tetap tabah maka itupun menjadi kebaikan beginya.” Apakah kita mukmin itu?Bila musibah adalah bukanlah adzab, karena bila Alloh menurunkan adzab untuk kita tentu saja kita sudah binasa seperti halnya kaum Tsamud atau kaum ‘Aad. Namun disisi lain, kita juga harus berhati-hatilah dengan musibah terjadi. Karena bila kita tidak lulus dari ujian itu kita akan menjadi orang yang hina. Dan apabila musibah itu adalah peringatan, tetapi kita tidak juga berubah. Kita akan menjadi orang yang terlaknat. Lihatlah ayat Al-An’aam ayat 44: “maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka. Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” Sahabatku… berhati-hatilah dan berbahagialah atas ujian atau peringatan yang dating padamu. Karena dibalik musibah dan ujian ada CINTA ALLOH untuk kita.

About "Cinta"

Dan Allah telah meratakan bumi UNTUK makhluk-Nya di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.(Ar Rahman:10-12)Teruntuk saudaraku yang ku cintai karena Alloh. Hari ini Aku mulai pagi dengan menghirup udara pagi yang segar dialam bebas, bersama burung-burung berkicau riang dibawah langit biru cerah bersama mentari yang bersinar hangat untuk manusia. Aku pijakan kakiku dibumi yang tertancap didirinya pepohohan dan rerumutan yang tumbuh subur. Kini ku lihat awan putih beriringan dilangit luas menemani kupu-kupu bermain riang, berkejar-kejaran diantara bunga-bunga indahAku mendengar suara alunan musik alam yang melantunkan tasbih atas kebesaran Sang Penciptanya.Hari ini aku melihat betapa teraturnya bumi ini dalam kekuasaan tangan-Nya. Ku melihat tak ada satupun makhluk yang tak diberi rizki oleh-Nya. Tak ada satupun makhluk yang tak di sayangi oleh-Nya. Hari ini aku malu pada Sang Pencinta Sejati yang selalu memberi. Namun tak sekalipun aku mampu mengembalikan pemberian-Nya. Hari ini aku malu pada diriku yang kurang bersyukur atas pemberian Sang Maha Pemberi yang senantiasa mencukupi kehidupanku.Hari ini aku lihat seorang yang tak mampu melihat indahnya dunia tetapi mereka bersyukur karena masih diberi hati untuk merasa, hari ini aku lihat seseorang yang tak mampu berucap namun ia senentiasa bertasbih dalam hati atas kebesaran kuasa Sang Pemberi. Hari ini aku melihat orang tak berharta namun mereka tetap bersyukur karena masih diberi kekuatan untuk berusaha mengejar rizkinya. Hari ini aku lihat anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya namun mereka bersyukur karena masih ada orang yang baik yang mau mengurusnya. Hari ini aku malu pada diriku yang tak pernah bersyukur atas nikmat yang Ia beri. Hari ini aku sadar aku adalah orang yang sangat beruntung karena aku hidup tanpa kekurangan, memiliki keluarga yang menyayangiku. Dan orang-orang disekitarku yang sayang padaku atas kasih sayang Sang Pencinta Sejati.Sesengguhnya Allah SWT memiliki 100 macam rahmat yang akan diturunkan satu rahmat dari pada-Nya diantara jin, manusia, binatang-binatang dan harimau. Dengan rahmat itulah mereka berkasih sayang dan saling mencintai dan dengan rahmat itu pulalah binatang buas menyayangi anaknya. Dan Allah akan mengakhirkan rahmat-Nya itu sebanyak 99 macam lagi untuk diberikan kepada hamba-Nya pada hari kiamat.(HR. Bukhori-Muslim)